"Rasa yang biasa dirasa menjadi berbeda di tempat yang berbeda, rasa tak selalu sama"
Kuliner, mungkin adalah salah satu topik yang sangat menggiurkan dan membuat perut kita yang keroncongan (bukan musik) meronta-ronta ingin diisi dengan kuliner-kuliner yang maknyos. Berikut ini merupakan beberapa kuliner-kuliner lokal di Indonesia yang menjadi favorit gue saat gue udah sulit mendapatkannya lagi, dikarenakan berada di daerah yang berbeda dengan kuliner yang berbeda pula, meskipun ada namun "rasa tak sama".
 |
| martabak yang biasa dirasa saat malam minggu, kini rasanya berbeda dan namanya bukanlah martabak, tapi terang bulan. |
 |
| Kuliner yang bisa menemani di saat kedinginan ditambah dengan campuran sayur pare yang pahit~ |
 |
| Kuliner terenak di Indonesia atau mungkin di dunia, cuma kadang sering nyelip di sela-sela gigi dan ngunyahnya harus sabar walaupun tidak separah ngunyah Cimol |
 |
| Kuliner yang lebih mengarah ke curhat belum bisa makan sambal dikarenakan penyakit anak kosan, sabar |
 |
| Kuliner yang menemani di pagi dan malam hari, tambah mantab jika ada semur jengkolnya, sulit dicari karena jengkol pun tidak kutemukan di tempatku saat ini |
 |
| Kuliner yang menjadi santapan sehari-hari walaupun rasa berbeda tapi berjasa untuk menyambung nyawa |
 |
| Karena penyakit yang sering dijangkit anak kos, diharuskan mengurangi mengkonsumsi mi yang sudah menjadi sohib |
 |
| Kalo galau revisian, ini obatnya |
 |
| Sebuah makanan yang di tempat asalku saja sudah jarang apalagi disini, kuahnya dan piringnya yang seperti cobek kecil bikin rindu |
Gak ada habisnya kalo ngomongin kuliner karena memang menggiurkan dan membuat kita terkadang lupa diri dan menjadi terlalu kenyang. Jadi jangan lupa diri dalam makan ya, secukupnya saja~
0 comments:
Post a Comment